Peristiwa Isra Miraj yang dialami nabi Muhammad harus diyakini oleh setiap umat islam. Pasalnya, perginya Rasulullah Saw dari Mekkah ke Baitul Maqdis kemudian menembus puncak tertinggi merupakan kejadian yang diabadikan dalam QS. Al Isra ayat 1. Meski pikiran manusia pada saat itu tidak bisa menjangkaunya, kejadian ini turut diyakini pula oleh orang-orang saleh pada generasi Sahabat.
“Biasanya saya tanya: ‘apa yang kamu ketahui tentang Isra Miraj’, rerata jawabannya adalah salat. Tapi sesungguhnya, goal yang ingin dicapai bukan itu, bukan hanya tentang salat, melainkan setelah salat itu ngapain?” tutur Adib.
Sofia menerangkan bahwa setelah menerima perintah salat, Rasulullah Saw kemudian fokus dalam menciptakan kemaslahatan bagi umat. Peduli pada masalah-masalah kemanusiaan, menyelesaikan berbagai konflik di antara kaum muslimin, dan pantang individualis di dalam beragama. Menjadi insan pembangun dan bukan insan perusak kehidupan. Wujudkan berislam yang damai, toleran, ukhuwah, dan menebar segala benih kebaikan sebagaimana risalah Nabi akhir zaman.
“Yang terpenting itu setelah salat kita melakukan apa. Rasulullah setelah mendapatkan perintah salat langsung menyelesaikan masalah-masalah kemanusiaan, tidak individualis, Rasul mempraktekkan kesalehan sosial. Mari kembali membangun peradaban dengan cara kembali melihat pada tradisi teks (Al Quran dan Hadis),” terang Adib.
Sumber Tulisan: muhammadiyah.or.id
Discussion about this post