Tahun ini majalah Suara Aisyiyah berusia 94 tahun jika dihitung dalam kalender Masehi, atau 97 tahun menurut kalender Islam. Dituntut oleh kemajuan jaman, majalah ini meluncurkan aplikasi pemberitaan yang dapat diunduh melalui telepon genggam.
Upaya ini menjadi bagian dari cara bertahan di tengah rontoknya media cetak dan cita-cita terus mendampingi perempuan Muhammadiyah dalam berkiprah.
Dalam diskusi webinar, pemimpin Redaksi Suara Aisyiyah, Adib Sofia menyebut, kiprah majalah ini sejak 1926 itu adalah bentuk jihad literasi, khususnya bagi perempuan.
“Sejak jaman dulu, jihad literasi menjadi spirit utama bagi eksistensi Suara Aisyiyah. Jihad literasi sebagai gerakan perjuangan Aisyiyah agar masyarakat dapat membaca dan memahami pengetahuan dan ilmu dengan benar,” ujarnya.
*Tulisan Selengkapnya Bisa Dibaca di: voaindonesia.com
Discussion about this post