Selasa, Juli 1, 2025
Adib Sofia
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Buku
  • Artikel Jurnal
  • Artikel Populer
  • Kegiatan/Berita
  • Youtube
  • Lirik Kidung
  • Tentang
    • Biografi
    • Galeri Foto
  • Kontak
  • Beranda
  • Buku
  • Artikel Jurnal
  • Artikel Populer
  • Kegiatan/Berita
  • Youtube
  • Lirik Kidung
  • Tentang
    • Biografi
    • Galeri Foto
  • Kontak
No Result
View All Result
Adib Sofia
No Result
View All Result

Fundraising Melalui Franco ‘Amal Ala Muhammadiyah

18 Mei 2023
in Artikel Populer
Reading Time: 1 mins read
0
Home Artikel Populer
Share on FacebookShare on Twitter

Para penggerak Muhammadiyah-‘Aisyiyah selalu “banyak akal” untuk menggalang dana (fundraising) demi terwujudnya tujuan organisasi dan keberlanjutan amal usaha Muhammadiyah-’Aisyiyah. Tentu setiap zaman memiliki tantangan tersendiri. Pada masa sebelum kemerdekaan, tepatnya tahun 1941 atau pada masa kepemimpinan Mas Mansur, Muhammadiyah menorehkan sejarah dengan me-lobby Pemerintah Hindia-Belanda untuk menerbitkan franco ‘amal.

Pada mulanya Pemerintah Hindia-Belanda mengeluarkan prangko amal yang keuntungan penjualannya diserahkan kepada organisasi misi Kristen (Zara, 2016 dan 2020, bdk. Apriliyanti, 2014). Karena itu, Muhammadiyah bersama Persis, PII, PSII, dan lain-lain meminta pemerintah memperbolehkan mengeluarkan prangko amal pula bagi organisasi Islam (Fuad, 2011). Berkat kepemimpinan Mas Mansur yang mengorganisasi Komite Prangko Amal dan negosiasi yang sangat baik kepada Gubernur Jenderal Hindia-Belanda di Bogor, Gubernur pun mengizinkan penerbitan prangko amal versi Muhammadiyah, bahkan memberi Komite Prangko Amal Muhammadiyah sokongan senilai 500 gulden (Zara, 2016 dan 2020).

Prangko amal pertama bagi kalangan umat muslim ini (Apriliyanti, 2014) merupakan ide yang sangat cerdas dari Muhammadiyah pada zamannya. Konsep yang diusung dalam prangko Moehammadijah itu ialah PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) yang terdiri atas lima desain. Prangko dengan harga 2, 3½, 7½, 10,  dan 15 cent itu dijual seharga 3, 5, 10, 12½, dan 20 cent. Keseluruhannya menggambarkan implementasi gerakan al-Mȃ’un yang menjadi karakteristik Muhammadiyah sejak awal berdiri, terutama tenaga kesehatan yang merawat orang sakit.

* Tulisan utuh selanjutnya dapat dibaca di https://suaraaisyiyah.id/fundraising-melalui-franco-amal-ala-muhammadiyah/

Tags: Adib SofiaAisyiyahDokumentasi TulisanMuhammadiya

Postingan Terkait

Berhijrah yang Wasathiyyah
Artikel Populer

Berhijrah yang Wasathiyyah

20 Mei 2024
Dakwah Kebudayaan, Tugas Raksasa yang Harus Bisa
Artikel Populer

Dakwah Kebudayaan, Tugas Raksasa yang Harus Bisa

10 Januari 2024
Kemampuan Bertahan dan Berlari
Artikel Populer

Kemampuan Bertahan dan Berlari

10 Januari 2024
Komite TK ABA Sudah Ada Sebelum Indonesia Merdeka
Artikel Populer

Komite TK ABA Sudah Ada Sebelum Indonesia Merdeka

9 Januari 2024
Film 9 Putri Sejati, Inspirasi bagi Generasi “Zaman Now”
Artikel Populer

Film 9 Putri Sejati, Inspirasi bagi Generasi “Zaman Now”

18 Mei 2023
Perbedaan PUEBI dan EYD
Artikel Populer

Perbedaan PUEBI dan EYD

14 Mei 2023
Load More
Next Post
Dakwah dan Politik Menakar Kontribusi Organisasi Islam Sayap Partai Politik bagi Masyarakat Muslim Yogyakarta

Dakwah dan Politik Menakar Kontribusi Organisasi Islam Sayap Partai Politik bagi Masyarakat Muslim Yogyakarta

Discussion about this post

  • Biografi
  • Kontak

© 2023 Adib Sofia - All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Buku
  • Artikel Jurnal
  • Artikel Populer
  • Kegiatan/Berita
  • Youtube
  • Lirik Kidung
  • Tentang
    • Biografi
    • Galeri Foto
  • Kontak

© 2023 Adib Sofia - All rights reserved.