Siang itu S terbujur kaku dikelilingi oleh sanak keluarga dan tetangganya. Wajahnya pucat, tetapi nafasnya masih ada dan pelan-pelan berjalan baik. Ia baru saja dicegah dari aksi bunuh diri. Ia sudah tidak kuat lagi menanggung beban hutang yang terus menumpuk dari pinjaman online (pinjol) yang diikutinya. Rasanya, pinjaman itu sudah terus dibayarnya, tetapi tak tertutup juga.
Dihitung-hitung, uang pinjamannya tak seberapa dibandingkan dengan uang yang disetornya. Jika terlambat, ia pun kena denda, plus kata-kata tagihan yang tak mengenakkan. Jika ada kebutuhan lain, ia pun berhutang dari pinjol lainnya, sehingga hutangnya bertumpuk-tumpuk dan stres yang dideritanya semakin menyesakkan.
Pedih, jika mengingat cerita S tersebut. S adalah satu dari banyak korban pinjol yang tidak bertanggung jawab. S masih beruntung karena dikelilingi orang yang peduli sehingga nyawanya tidak melayang menjadi korban.
(Tulisan utuh selanjutnya dapat dibaca di https://suaraaisyiyah.id/melepaskan-jerat-kebodohan-dan-kelemahan/)
Discussion about this post