Sejak dahulu hingga saat ini penerbitan buku-buku mengenai hari akhir atau kehidupan eskatologi marak dilakukan. Seiring dengan menjamurnya jumlah penerbit dan kemudahan pada era teknologi pada abad ke-21 ini, pustaka mengenai kiamat ini semakin mudah ditemukan. Kiamat memang selalu menarik untuk dibahas karena peristiwa itu bersifat futuristik dan waktu kejadiannya masih selalu menjadi teka-teki. Apabila mencermati kekayaan bangsa Indonesia, informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan eskatologi telah dimiliki oleh bangsa ini sejak lampau, terutama dalam bentuk karya sastra.
Di antara karya sastra Indonesia klasik itu, dipilih tiga naskah yang mewakili genre karya sastra dan representatif untuk dikaji, yaitu Akhbar Akhirat fi Ahwal al-Qiyamah, Syair Kiamat, dan Hikayat Kiamat. Karya-karya sastra lampau tersebut dikaji dengan tinjauan pragmatik untuk menjelaskan efek-efek tertentu pada pembaca. Hasil penelitian menggambarkan naskah-naskah lama dengan tema eskatologi sangat relevan untuk dijadikan pedoman bagi kehidupan pada masa abad ke-21 yang penuh dengan tantangan globalisasi, kapitalisme, dan liberalisme ini. Naskah-naskah itu mengajarkan perlunya percaya kepada yang gaib; menegaskan bahwa kebaikan merupakan investasi masa depan; menyadarkan bahwa segala sesuatu itu mengandung risiko; dan menyimpulkan bahwa hidup yang baik adalah hidup yang selaras. Dengan membaca kembali naskah-naskah itu pembaca masa kini dapat memiliki ketahanan diri, ketahanan mental dan spiritual, serta rasa bangga akan kekayaan bangsanya.
* Tulisan utuh selanjutnya silahkan klik DI SINI
Discussion about this post