Pada masyarakat yang telah mengenal tulisan, segala proses kehidupan yang dialami oleh masyarakat itu dituangkan dalam sejumlah karya tulis, di antaranya melalui karya sastra. Selain mencerminkan kehidupan zamannya, karya sastra juga memiliki berbagai fungsi seperti media sosialisasi dan media penyebaran misi. Meskipun demikian, karya sastra memiliki karakteristik tersendiri seperti bermedium bahasa ragam sastra, berdasarkan fakta-imajinatif, dan mengandung nilai-nilai universal.
Penyebaran Islam di Indonesia juga tidak terlepas dari peran penting karya sastra. Islamisasi dilakukan melalui bidang sastra karena pada masyarakat Indonesia kegiatan bersastra dipandang sebagai sarana yang efektif bagi penyampaian suatu misi dalam kegiatan apa pun. Efektivitas sastra dalam fungsi pragmatis ini dimanfaatkan oleh pembawa ajaran Islam untuk menyampaikan ajarannya. Hal ini terutama dilakukan pada awal Islam masuk di kepulauan Nusantara.
Dari sejumlah karya sastra ditemukan wujud nyata adanya percampuran tradisi Islam dengan tradisi sebelumnya, sebagaimana yang terdapat dalam Hikayat Berma Shahdan, Hikayat Seri Rama, Hikayat Nakhoda Muda, Hikayat Si Miskin, Hikayat Indera Jaya, Hikayat Ahmad Muhammad, Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Indera Bangsawan, dan Hikayat Jaya Langkara. Ciri-ciri karya sastra pada zaman ini ialah (1) Tuhan yang dijunjung tinggi adalah Dewata Raya Mulia, Raja Syah Alam, maupun Allah Swt; (2) menggunakan cerita dengan motif cerita dari India; (3) tokoh utama atau pahlawan dalam cerita itu menggunakan nama Islam.
* Tulisan utuh selanjutnya silahkan klik DI SINI
Discussion about this post